Perspektif yang Melelahkan


"Jika kamu ditinggalkan orang lain, cobalah untuk tidak menyalahkan orang yang meninggalkanmu. Mari kita buat sudut pandang baru, ada apa denganmu sehingga kamu ditinggalkan?

Jika kamu dibenci orang lain, cobalah untuk tidak membenci orang tersebut. Mari kita bertanya tentang dirimu sendiri, apa yang membuat mereka membencimu?

Jika kamu dilupakan orang lain, cobalah untuk tidak menyalahkannya. Mari kita lihat dari sisi lain, mengapa kamu menjadi mudah dilupakan?

Jika kamu diragukan orang lain, cobalah untuk tidak menjauhinya. Mari kita bertanya bersama-sama, apa yang membuatmu menajdi diragukan?"

- Kaca-Kaca Masalah, Kurniawan Gunadi, 2015

Aku pernah memilikinya, suatu perspektif yang ideal- yang cukup melelahkan. Tapi percayalah, saat kamu memilikinya, kamu akan menjadi lebih dewasa.
Seorang teman mengirimiku tulisan singkat Kurniawan Gunadi tentang sudut pandang, berjudul Kaca-Kaca Masalah. Ya, seperti itulah sudut pandang ideal yang kumaksud.

Sisi positifnya, kamu akan lebih bisa memaklumi orang lain, karena kamu bisa memahami mengapa dia berbuat seperti itu. Kamu akan lebih bisa memaafkan kesalahan orang lain. Kamu akan lebih bisa meredam emosimu, berperilaku lebih dewasa, berpikir lebih dewasa. 

Hanya saja ....
Kadang, sebagai manusia kita akan menemui titik lelah. Lelah untuk memahami, lelah untuk mengorbankan perasaan, lelah untuk selalu berusaha mengerti tanpa dimengerti. Lalu, mulai berpikir, bahwa tak apa sesekali tak memikirkan perasaan orang lain. Tak apa sesekali memilih untuk menyelamatkan hatimu. Untuk tidak peduli lagi, untuk tidak berusaha memaklumi lagi. Dan akhirnya, kamu memilih pergi.

Share this:

, , ,

WHAT DO YOU THINK?

0 comments:

Post a Comment

Large Grey Polka Dot Pointer